Wednesday, June 25, 2014

TEATRIKAL SINGKAT UNGKAPKAN KEMARAHAN WARGA

SURABAYA, (24/6) Suasana di salah satu gang kecil di kompleks lokalisasi Dolly, tepatnya di jalan Jarak, sore itu tampak ramai dan bising. Tak memedulikan panasnya matahari dan debu knalpot puluhan kendaraan yang melewati gang sempit dua arah tersebut, warga Dolly berbondong-bondong berkumpul untuk menyaksikan suatu atraksi. Gang kecil tempat pertunjukkan tersebut diadakan sengaja ditutup sementara untuk kepentingan acara teatrikal yang mengundang mantan peserta The Master RCTI, dikenal dengan nama Mbah Gimbal. Pesulap nyentrik dengan rambut gimbal dikepang yang panjangnya hampir menyentuh pinggang tersebut sengaja datang dari Jakarta untuk menunjukkan dukungannya kepada Dolly yang kini sedang dalam masa “konflik” sehubungan dengan ancaman ditutupnya lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut oleh pemerintah kota (Pemkot).
Atraksi yang cukup ekstrem itu dibuat sedemikian rupa untuk menggambarkan perlakuan tak senonoh yang dialami warga Dolly dari pemerintah kota dan pihak-pihak lainnya. Itu merupakan pertunjukkan teatrikal yang menunjukkan bagaimana perasaan warga Dolly atas tindakan penutupan paksa oleh Pemkot yang dilangsungkan Rabu, 18 Juni 2014 lalu. Awal pertunjukkan, Mbah Gimbal yang diibaratkan sebagai warga Dolly diikat dengan rantai besi dan dibawa paksa oleh pria-pria berbaju hitam dan berbadan besar, yang dinamai Pasukan Bintang Merah (pasukan yang dipersiapkan melakukan perlawanan apabila konflik terjadi). Pasukan Bintang Merah yang berjumlah empat orang tersebut masing-masing memerankan pemerintah, pemilik modal, dan aparat penegak hukum, yaitu orang-orang yang selama ini dianggap melakukan penindasan terhadap warga Dolly. Setelah diseret-seret dan ditarik-tarik dengan rantai, Mbah Gimbal akan diceritakan disiksa sampai mati oleh para pihak yang terkait, dan secara simbolis seorang wanita berhijab yang memerankan Walikota Risma menaburkan bunga pada ‘jasad’ Mbah Gimbal yang ditutup kain kafan. Semua hal ini menceritakan bagaimana mereka memperlakukan Dolly hingga tak berdaya, sampai akhirnya Mbah Gimbal perlahan-lahan bangkit dari kain kafan putih yang membungkus erat tubuhnya dan berdiri dengan ekspresi wajah menahan sakit serta berjuang melepas rantai besi yang mengikat erat tubuhnya. Setelah terbebas sepenuhnya dari belenggu rantai besi, Mbah Gimbal memberikan pidato singkat mengenai makna dari keseluruhan pertunjukkan teatrikal yang baru saja diperankannya, dan bagaimana tanggapannya mengenai penutupan paksa Dolly, diiringi sorakan warga dan pemutaran lagu “Gebyar-Gebyar”.
“Memang pekerjaan kita adalah pelacur, namun hati kita tetap untuk rakyat, para oknum-oknum tak bertanggung jawab yang berkedok aparat, pejabat, dan petinggi lainnya, mereka yang melakukan korupsi, sesungguhnya mereka lah pelacur-pelacur politik!” demikian sepenggal kata-kata yang diteriakkan Mbah Gimbal dengan menggebu-gebu, disusul dengan teriakkan persetujuan warga, yang membuat suasana panas berapi-api amat terasa di gang sempit tersebut. Berkali-kali warga meneriakkan “Persatuan-persatuan FPL!” saat teatrikal berlangsung, dan para awak media serta tak sedikit warga yang menonton pertunjukkan tersebut mengabadikannya melalui kamera Handphone maupun SLR.  Pemberontakkan warga Dolly amat terasa dalam moment tersebut. Berkali-kali mereka meneriakkan kata-kata yang berbau “merebut rumah” dan “pengusiran”, yang menunjukkan amarah warga Dolly terhadap perlakuan pemerintah kota, pemilik modal, dan aparat negara. Tak terkecuali salah satu warga bernama Rory (39) yang saat ini sedang tak berjualan sebab sebagian besar “penghuni” Dolly sedang pulang kampong karena Bulan Puasa. Ibu dua anak ini sebelumnya mencari nafkah dengan berjualan nasi bungkus di gang 7 Dolly, yang tepat bersebelahan dengan gang tempat diadakannya pertunjukkan teatrikal singkat Mbah Gimbal. Apabila lokalisasi ditutup, otomatis seluruh perputaran bisnis (termasuk usaha Rory) di area pelacuran yang telah berdiri sejak zaman Belanda tersebut menjadi terhambat, bahkan mati. Bukan hanya perdagangan “perempuan” saja yang ditutup, namun usaha-usaha milik warga lainnya, pedagang makanan, minuman, bahkan kacang goreng, juga ikut terancam. Hal ini menjadi beban pikiran yang cukup mengganggu warga yang menopangkan hidupnya dengan berjualan di Dolly. Rory pun mengaku tidak setuju dan menentang habis-habisan dengan penutupan Dolly, wanita yang hampir memasuki usia paruh baya ini mengaku bahwa semua keburukan-keburukan yang disebarkan di media oleh pemerintah hanyalah bohong belaka. “Yang katanya anak-anak di bawah umur pada make PSK (Pekerja Seks Komersil) di sini, itu semua bohong, yang datang ke sini ya udah pada gede-gede, orang dewasa semua, pada cukup umur,” ujar ibu yang menonton teatrikal dengan ditemani dua anaknya. Sehubungan dengan anak-anaknya yang berjumlah dua dan semuanya perempuan, Rory tak keberatan jika harus membesarkan kedua buah hatinya di lingkungan pelacuran. “Setiap kita di sini ya punya kehidupan sendiri-sendiri, para PSK ya punya kehidupan sendiri, kita ya biasa saja,” bahkan Rory mengaku tak khawatir jika anaknya bergaul dengan anak PSK. “Toh mereka semua juga manusia.”
Pertunjukkan teatrikal yang meskipun hanya sepintas dengan durasi tak lebih dari setengah jam, namun mampu menunjukkan betapa marah dan kecewanya warga Dolly terhadap pemerintah, dan menggambarkan tekad kuat mereka untuk mempertahankan rumah mereka. Di tengah suasana panas konflik, warga tengah menghimpun kekuatan dan menggalang kekompakkan dalam rangka melawan perlakuan aparat dan pemerintah. Upaya mereka ini turut mendapat dukungan dari beberapa pihak, salah satunya Mbah Gimbal. “dengan adanya lokalisasi saja tingkat pelecehan seksual di Indonesia sudah sangat tinggi, bayangkan jika tak ada lokalisasi,” ujar Mbah Gimbal kepada pers saat ditemui usai pertunjukkannya.

Disusun Oleh :
Frederyk Imanuel 1423012015
Laurencia Ivenna 1423012016

Thursday, June 19, 2014

Terhambat Banjir, Terjebak Macet, dan Tes masuk kuliah Sama Dengan UJIAN KESABARAN

Sungguh hal yang sangat tidak diduga oleh Hani Andini seorang calon mahasiswa yang hendak mengikuti tes SBMPTN di Universitas Bhayangkara (UBHARA), dia harus mengalami kendala yang cukup teramat sangat berat. Karena banjir yang melanda kawasan Juanda Sidoarjo dan juga kemacetan yang terjadi di sekitaran bunderan waru, dia harus terlambat datang di tempat dimana tes diadakan. Sebenarnya jarak dari rumahnya menuju ke tempat tes dapat ditempuh dengan jangka waktu sekitar 30-40 menit saja, namun pada hari Selasa (17/06/2014) lalu ia harus menempuh perjalanan selama 2 jam. Itu semua karena adanya banjir setelah terjadi hujan pada selasa dinihari.
Awalnya dia melewati daerah juanda yang dikira tidak terkena dampak banjir juga, namun perkiraannya ternyata salah. Justru dia harus putar balik kembali menuju ke arah Tropodo, Waru untuk mencari jalan yang cepat menuju UBHARA. Dari Tropodo, dia mencari jalan pintas yang lebih cepat dengan mengambil jalan menuju bunderan waru. Setelah sampai di bunderan waru, ternyata terjadi kemacetan parah disepanjang jalan Ahmad Yani. Sudah bukan lagi dalam kondisi padat merambat, namun kondisi itu lebih cenderung diam dan benar-benar padat. Itu semua karena dampak banjir disekitaran daerah gayungan yang membuat warga semua memilih lewat jalan raya A. Yani.
Dalam kondisi seperti itu, dia sempat mengalami kebingungan karena takut datang terlambat dan tidak diijinkan masuk oleh pengawas ujian. Setelah menempuh perjalanan yang terasa panjang, dan juga harus menerjang kemacetan yang cukup membuat tubuh terasa pegal akhirnya dia bisa tiba dengan selamat, tetapi waktunya terlambat satu jam dari jadwal mulainya tes itu. Jadwal tes sebenarnya dimulai dari jam 9 pagi, namun karena terjebak banjir dan macet,  ia tiba di lokasi pada jam 10 pagi. Dia cukup beruntung, karena tidak hanya dia yang datang terlambat karena hal tersebut, masih banyak lagi calon mahasiswa yang terlambat datang dengan alasan yang sama. Dan sang pengawas pun dengan baik hati memberikan ijin untuk masuk terlambat namun dengan konsekuensi tidak ada tambahan waktu untuk mengerjakan soal tes.
Pengalaman dia yang harus mengejar waktu untuk mengikuti tes ini adalah yang pertama, karena dia merupakan orang yang disiplin sehingga tidak ada alasan bagi dia untuk tidak terlambat. Namun pada hari itu berbeda, karena dia sendiri juga kaget akan banjir dan kemacetan parah yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya. Setelah dia mengikuti rentetan tes yang berlangsung selama 5 jam, mulai jam 9 pagi hingga jam 2 siang akhirnya dia bisa bernafas lega. Dia merasa sedikit rilex karena sudah tidak akan ada tes lagi dan dia bisa sedikit mengisi liburannya dengan melakukan aktivitas yang lainnya. Namun rasa rilexnya hilang tiba-tiba saat dia mengendarai motornya keluar dari kampus Ubhara untuk kembali pulang ke rumahnya. Dia kembali tercengang karena macet yang sedari tadi masih belum selesai juga, dan itu membuat dia semakin geram dan kesal karena harus berlama-lama lagi di jalanan dalam kondisi terik matahari yang cukup menyengat kulit.
Setelah tiba di rumah dia merasa sedikit lega karena bisa merasakan empuknya kasur untuk beristirahat. Tidak selang berapa lama, orang tuanya pulang dari kerja dan melihat rumah masih berantakan akibat adanya buku-buku yang berantakan setelah dia belajar sebelum berangkat tes. Orang tuanya pun menyuruh dia membereskan buku-buku tersebut dan juga membersihkan rumah. Dia merasa hari itu beban hidupnya sangat berat, karena dia harus mengalami hal-hal yang berat, dia harus melewati banjir, macet, tes yang sulit, dan di rumah pun masih harus bersih-bersih rumah. Tidak ada waktu yang bisa digunakan untuk beristirahat. Selama bersih-bersih dia mengeluh bahwa sepertinya hidupnya ini tidak bisa dibawa senang, karena dia selalu merasa kalau dia selalu mendapatkan apa yang dia tidak sukai.


Dan pada malamnya, dia menyempatkan diri untuk berdoa dan merenungkan apa yang dia alami seharian ini. Ternyata yang dia alami tidak selamanya buruk buat dia, karena setiap hal yang ada dia dunia ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Untuk masalah banjir dan macet memang membuat dia merasa capai di jalan, karena harus berlama-lama di jalan, namun setidaknya itu membuat dia mengurangi rasa nervous sebelum menghadapi ujian. Lalu saat ujian itu adalah saat dimana diuji untuk menyatakan kesiapannya menghadapi dunia perkuliahan yang bisa terbilang berat karena jenjang pendidikan yang dijalankan semakin tinggi dan materi yang diberikan akan semakin sulit beda saat dia masih bersekolah di SMA. Lalu untuk bersih-bersih rumah, dia merasa itu adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan penghuni rumah dari penyakit yang tidak diinginkan. Menjaga kebersihan rumah adalah sebagian dari iman. Dengan menjaga kebersihan rumah, rumah akan terlihat bersih, indah, dan akan membuat penghuninya merasa nyaman saat berada di rumah. Dan setelah berdoa dan merenung, dia sempat mengambil kesimpulan, bahwa cobaan yang ia alami seharian ini adalah ujian untuk melatih kesabaran. Begitulah yang ia ceritakan dalam mengalami satu hari yang sulit dan berat untuk melatih kesabaran.

KALAH 2-0, SPANYOL DIPASTIKAN AKAN PULANG LEBIH DULU

Skuad Spanyol saat harus menerima kekelahan dari Chile 2-0
Rio De Janeiro, Brazil (Beritajatim.com) – Juara bertahan Spanyol sudah dapat dipastikan harus angkat kaki lebih dahulu dari Piala Dunia 2014 di Brazil. Kekalahan 2-0 dari chile (19/06) di Estadio Maracana membuat tim berjuluk La Furia Roja semakin merasakan kesedihan yang mendalam, karena harus menerima dua kekalahan beruntun setelah sebelumnya harus dibantai oleh Belanda dengan skor yang cukup mencolok yaitu 5-1. Dengan demikian Chile yang harus menemani Belanda dibabak 16 besar sebagai perwakilan dari grup B.
Sebenarnya Spanyol mampu mendominasi jalannya pertandingan sejak babak pertama dimulai, namun peluang Spanyol baru terjadi pada menit ke-15 melalui tendangan Xabi Alonso yang kemudian dapat diamankan oleh penjaga gawang Chile, Claudio Bravo. Chile pun dapat mengoyak gawang Spanyol pada menit ke-20 yang berawal dari permainan cantik dan umpan-umpan yang rapi yang dikomandoi oleh Alexis Sanchez, lalu bola dicrossing ke arah Vargas dan dengan sedikit mengecoh Iker Casillas lalu Vargas menembakkan bola kedalam gawang, dan gol.
Pada menit ke-23 Spanyol kembali mendapatkan peluang dan lagi-lagi dari Xabi Alonso, namun masih gagal juga. Pada menit ke-28 Spanyol mendapatkan peluang lagi, namun kali ini peluang diciptakan oleh Diego Costa yang tendangannya masih berada tipis disebelah kanan tiang gawang Chile. Setelah itu Spanyol kembali mendominasi ja;lannya pertandingan dibabak pertama hingga menit ke-35. Dengan permainan cantik, pressing pemain, dan serangan balik yang dilakukan oleh Chile membuat Spanyol kewalahan untuk menghadang gempuran dari Chile. Dan pada menit ke-44 Chile menggandakan Skor yang dicetak oleh Charles Aranguiz. Chile pun menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0
Pada awal babak kedua Spanyol melakukan pergantian pemain yaitu Koke dimasukkan untuk mengisi posisi Xabi Alonso yang dinilai kurang greget dalam bermain. Pada menit ke-49 Diego Costa kembali menciptakan peluang, dan lagi-lagi melenceng ke samping gawang. Dan pada menit ke-64, Spanyol menurunkan Fernando Torres yang menggantikan Diego Costa untuk menambah daya dobrak tim Matador Spanyol, namun tetap saja mereka mengalami kebuntuan untuk mencetak gol hingga 90 menit waktu normal pertandingan. Dalam tambahan waktu yang diberikan wasit selama 6 menit pun tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Spanyol, dan akhirnya mereka harus mengakui kehebatan Tim Chile yang akan dengan mudah berlenggang menuju ke babak berikutnya menemani Belanda. EH/Red

Source : http://beritajatim.com/olahraga/210339/kalah_0-2,_spanyol_mudik_lebih_awal.html#.U6LVDnKSzQQ 

Thursday, June 12, 2014

Luas tapi Sesak

          “Tempat luas, tapi tidak ada tempat yang nyaman untuk memarkir kendaraan,” demikianlah kalimat yang bisa digunakan untuk menggambarkan parkiran sepeda motor di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS). Sungguh amat disesalkan jika lahan parkir yang begitu luas, namun untuk memarkir sepeda motor saja masih sulit akibat dari penataan tempat parkir yang kurang baik. Banyak sepeda motor yang diparkir secara sembarangan oleh pemiliknya, dan yang banyak dikeluhkan oleh pengguna fasilitas parkir adalah cara petugas parkir untuk merapikan posisi kendaraan yang terparkir sembarangan juga terkesan mengatur dengan ogah-ogahan, sehingga banyak sepeda motor yang terberet badan sepeda motornya karena harus menyenggol sepeda motor lainnya yang parkir disebelahnya.

“Iya sepeda motor saya sering tergores oleh kemudi dari sepeda motor disebelah saya saat hendak mengeluarkan motor dari tempat parkirnya,” jelas Brian Gabriel salah seorang mahasiswa UKWMS. Posisi parkir yang begitu berdempet-dempetan juga membuat pengguna lahan parkir tersebut kesulitan untuk mencari parkir yang nyaman, karena mereka takut sepeda motornya tergores dengan sepeda motor lainnya. “Saya juga merasa parkiran sepeda motor ini sudah tak layak diisi segini banyak motor, kampus harus menambah luas lahan parkirnya agar tidak berdempet-dempetan lagi. Helm saya sering tergores oleh motor sebelah,” tukas Kurniawan Arif seorang mahasiswa Fikom UKWMS angkatan 2012.

            Pada hari ini 13/6/2014 saja yang bukan merupakan waktu kuliah normal atau bisa disebut sebagai waktu untuk kuliah semester pendek, masih banyak sepeda motor yang terparkir berdempetan, padahal UKWMS memiliki tempat parkir dua lantai. “Ya harus nambah luas lahan parkirnya mas, kalau tidak pingin berdempet-dempetan lagi,” jelas Brian untuk memberikan solusi dan saran kepada pihak kampus dan juga penjaga parkir kampus UKWMS.
Parkiran motor UKWMS, kampus dinoyo

Jadwal Pertandingan Piala Dunia 2K14 - Brazilia

◆ Grup A
13 Juni : Brazil - Kroasia : 03.00
13 Juni : Meksiko - Kamerun : 23.00
18 Juni : Brazil - Meksiko : 02.00
19 Juni : Kamerun - Kroasia : 04.00
24 Juni : Kamerun - Brazil : 03.00
24 Juni : Kroasia - Meksiko : 03.00
◆ Grup B
14 Juni : Spanyol - Belanda : 02.00
14 Juni : Chile - Australia : 05.00
18 Juni : Australia - Belanda : 23.00
19 Juni : Spanyol - Chile : 02.00
23 Juni : Australia - Spanyol : 23.00
23 Juni : Belanda - Chile : 23.00
◆ Grup C
14 Juni : Kolombia - Yunani : 23.00
15 Juni : P. Gading - Jepang : 08.00
19 Juni : Kolombia - P. Gading : 23.00
20 Juni : Jepang - Yunani : 05.00
25 Juni : Jepang - Kolombia : 03.00
25 Juni : Yunani - P. Gading : 03.00
◆ Grup D
15 Juni : Uruguay - Kosta Rika : 02.00
15 Juni : Inggris - Italia : 04.00
20 Juni : Uruguay - Inggris : 02.00
20 Juni : Italia - Kosta Rika : 23.00
24 Juni : Italia - Uruguay : 23.00
24 Juni : Kosta Rika - Inggris : 23.00
◆ Grup E
15 Juni : Swiss - Ekuador : 23.00
16 Juni : Perancis - Honduras : 02.00
21 Juni : Swiss - Perancis : 02.00
21 Juni : Honduras - Ekuador : 05.00
26 Juni : Honduras - Swiss : 03.00
26 Juni : Ekuador - Perancis : 03.00
◆ Grup F
16 Juni : Argentina - Bosnia H. : 05.00
17 Juni : Iran - Nigeria : 02.00
21 Juni : Argentina - Iran : 23.00
22 Juni : Nigeria - Bosnia H. : 05.00
25 Juni : Nigeria - Argentina : 23.00
25 Juni : Bosnia H. - Iran : 23.00
◆ Grup G
16 Juni : Jerman - Portugal : 23.00
17 Juni : Ghana - USA : 05.00
22 Juni : Jerman - Ghana : 02.00
23 Juni : USA - Portugal : 04.00
26 Juni : USA - Jerman : 23.00
26 Juni : Portugal - Ghana : 23.00
◆ Grup H
17 Juni : Belgia - Aljazair : 23.00
18 Juni : Rusia - KorSel : 05.00
22 Juni : Belgia - Rusia : 23.00
23 Juni : KorSel. - Aljazair : 02.00
27 Juni : KorSel. - Belgia : 03.00
27 Juni : Aljazair - Rusia : 03.00


Friday, June 6, 2014

DEATH RACE 3 || INFERNO 2013

Film Death Race ini bercerita tentang balapan maut, berlomba dan bersaing secara brutal saling bunuh membunuh dalam balapan, karena disetiap mobil para pembalap disertai dengan senjata dan roket, Death Race 3 ini adalah lanjutan cerita dari Death Race 2, bercerita tentang balapan death race desert yaitu balapan di Gurun wilayahnya di Afrika di gurun kalahari, karena perubahan pimpinan pemegang kuasa death race, sehingga tidak lagi di lakukan di terminal island kemudian para pembalap dan krunya di bawa ke penjara Kalahari, yakni penjara Gurun.
Pertarungan antar mobil-mobil yang mempunyai persenjataan lengkap ini seperti biasa, sangat menegangkan dan dibumbui dengan adegan berdarah. Mobil para pembalap pun diubah menjadi mobil yang besar karena akan balapan di gurun. Pemeran utama lucas atau frankenstein merupakan aktor utama dan pemain yang tetap dari death race pertama sampai yang ketiga ini adalah 14K pemain ini tetap ada karena pemain ini bukan musuh dari frankenstein, walaupun berbalap dalam death race tetapi frankenstein dan 14K tak pernah saling menyerang, malahan mereka saling membantu.
Dalam Death Race 3 ini Weyland (orang negro yang di death race 2) menyerahkan kekuasaan death race pada Niles York (miliader dari inggris) tetapi  Niles York ini ingin mengubah permainan dari death race ini, padahal peraturan permainan ini adalah you win you freedom yang artinya kamu memenangkan kebebasanmu.
Frankenstein ini sudah empat kali menang, tinggal 1 balapan lagi untuk dimenangkan, maka ia akan keluar dari penjara, tetapi Niles York takkan membiarkan itu semua karena Niles York ingin frankenstein akan tetap berada dalam death race karena untuk terus menaikkan rating siaran pertandingan balap dari dalam penjara.

Kemudian Carl Lucas (frankenstein) ini mengajukan 1 syarat kepada weyland agar bisa keluar dari penjara dan death race yaitu caraku, aturanku, rencanaku. Yang akhirnya dalam suatu kecelakaan menjadikan Niles York menjadi frankensteinnya dan carl lucas, katrina, dan goldberg keluar dari penjara.
Pada balapan dalam death race 3, banyak setting yang dilakukan berbeda dengan death race sebelumnya. Pada balapan ini, mereka melaksanakan balapan di Gurun kalahari, hingga masuk ke pemukiman warga disana yang membuat sebagian warga atau segerombolan preman ataupun gangster geram akan balapan tersebut, karena senjata yang mereka gunakan sudah meresahkan penduduk.
Dalam balapan ini sempat juga terjadi perang antara peserta balap dengan dengan gangster, yang dilanjutkan dengan kerja sama antar pembalap untuk memusnahkan gangster yang mengganggu jalannya balapan ini. Namun akhirnya pertandingan balap tersebut bisa diselesaikan dengan baik peserta bisa finish dan menyelesaikan balapan pada hari itu.
Dengan strategi yang disiapkan oleh Frankenstein dalam perlombaan terakhirnya maka ia berhasil bebas dari penjara dengan teman-temannya dan Karakter Frankenstein untuk balapan berikutnya adalah Neil York sang pemilik lomba death race tersebut.
Dalam film ini juga ditayangkan adegan dimana terjadi suatu kompetisi yang ditujukan kepada para napi wanita dengan ketentuan yang menjadi pemenang bisa menjadi partner satu mobil dengan Frankenstein untuk menjadi Co Driver dalam balapan tersebut. Sang pemenang juga diberikan satu malam untuk bisa tidur dengan sang Predator Frankenstein.
Ingin tau bagaimana serunya film tersebut, tonton Death Race 3 Inferno Unrated.